Rabu, 29 Agustus 2018

Nabi Shaleh AS dan Kaum Tsamud

Nabi Shaleh alaihissalam diangkat sebagai Nabi dan Rasul oleh Allah pada tahun 2100 SM. Beliau lahir pada 2150 SM dan wafat pada 2080 SM. Nabi Shaleh menyampaikan kebenaran kepada kaum Tsamud, kaum yang selalu membangkang dan tidak beriman kepada Allah Swt. 

Kaum Tsamud tinggal di Alhijir, antara Hijaz dan Syam. Dulunya, kawasan ini termasuk yang dikuasai kaum 'Ad (kaum Nabi Hud). Alam tempat tinggal ini sangat subur, indah dan mengandung kekayaan alam. Tanaman berlimpah, hewan-hewan ternak sangat banyak, rumah-rumahnya pun sangat mewah dan berdiri kokoh di atas gunung. Kaum Tsamud hidup dengan penuh kemakmuran dan kemewahan. 

Namun, sama dengan kaum 'Ad, kaum Tsamud tidak mengenal Allah Swt. Mereka menyembah berhala dan meminta perlindungan kepada patung-patung itu.

"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya. Mohonlah ampunan-Nya," ajak nabi Shaleh. Tetapi, mereka mengabaikan apa yang disampaikan oleh Nabi Shaleh.

Azab untuk Kaum 'Ad

Kaum 'Ad hidup pada zaman Nabi Hud. Mereka dikenal sebagai bangsa yang cerdas dan ahli dalam bidang arsitektur, serta sangat pintar membuat patung-patung. 

Namun, kepandaian itu membuat kaum 'Ad enggan dibimbing oleh Nabi Hud. Mereka menjadikan patung-patung karya mereka sebagai Tuhan. Tak hanya menolak ajakan beriman kepada Allah, mereka bahkan juga menyebut Nabi Hud orang gila. 

Ketika diberi peringatan akan azab Allah, hati mereka bertambah buta dan membangkang. Nabi Hud hanya bisa bersabar dan meminta kekuatan kepada Allah. Bersama umatnya yang hanya sedikit jumlahnya, Nabi Hud terus taat kepada Allah. 

Allah pun menurunkan azab kepada kaum 'Ad sebagai balasan atas kemusyrikan mereka. Allah mengirim angin kencang yang menerbangkan segala yang ada di atas tanah. Rumah-rumah, hewan-hewan dan tumbuhan beterbangan. Kota porak poranda. 

Kaum 'Ad yang kafir mati seketika. Hanya kaum beriman saja yang diselamatkan oleh Allah.

Jumat, 10 Agustus 2018

Nabi Hud AS dan Kaum 'Ad

Nabi Hud diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah ke kaum 'Ad. Mereka tinggal di sebuah tempat bernama al-Ahqaf, di Hadramaut, Yaman. Tempat itu sangat subur dan banyak sumber air yang mengalir deras. 

Kaum 'Ad tidak mengenal Allah SWT. Mereka menyembah patung-patung bernama Shamud dan Alhattar. Patung-patung itu mereka anggap Tuhan yang membuat mereka sejahtera.

Nabi Hud menyeru kepada kaumnya, "Sesungguhnya aku adalah rasul yang dapat dipercaya bagimu. Oleh karena itu, bertakwalah kamu kepada Allah dan taatilah aku." 

Kaumnya membantah seruan Nabi Hud. Dengan sombong mereka berkata, "Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal, dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta."

Nantikan kisah "AZAB untuk KAUM 'AD"

Kamis, 09 Agustus 2018

Kisah Nabi Nuh : Bumi Berwarna Putih

Perahu Nabi Nuh berada di Gunung Judi selama 40 hari, hingga bumi benar-benar kering dan rumput-rumput tumbuh di sekitar perahu. Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk mengeluarkan semua yang ada di dalam perahu. 

Hujan Rahmat pun turun, menggantikan air banjir yang kotor dengan air bersih dan segar. Bumi juga tampak berwarna putih, Nabi Nuh heran, "Apakah yang berwarna putih itu Jibril?" tanya Nabi Nuh. 

Malaikat Jibril menjelaskan,"Sesungguhnya warna putih-putih itu adalah tulang belulang kaummu."

Terdengar juga suara gemerincing, "Suara apakah itu Jibril?" tanya Nabi Nuh.

Malaikat Jibril menjelaskan, "Sesungguhnya itu adalah suara rantai-rantai yang digunakan untuk menyeret kaummu ke neraka."

Kisah Nabi Nuh : Burung Elang dan Burung Merpati

Nabi Nuh mengutus seekor burung elang untuk mengetahui apakah air sudah surut atau belum. Di tengah perjalanan, elang melihat bangkai dan memakannya sehingga lupa akan tugasnya. 

Bertanyalah Nabi Nuh kepada para hewan, "Siapakah di antara kalian yang bisa memberikan kabar kepadaku tentang keadaan air di muka bumi, dan tidak melakukan seperti perbuatan elang?"

Burung merpati menyahut, "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya yang akan mengabarkan kepadamu." 

Merpati terbang mencari tahu. Ia lalu datang membawa daun hijau di paruhnya. Nabi Nuh pun berkata, "Itu adalah daun zaitun." Nabi Nuh mendapat gambaran bahwa banjir belum surut benar.

Beberapa hari kemudian, Nabi Nuh kembali menyuruh merpati. Burung merpati terbang dan kembali dengan kakinya yang berlumuran lumpur merah. Rupanya ia menemukan daratan dengan tanah merah, lalu mengoleskan lumpur itu ke kakinya. 

"Ya Allah, jadikanlah burung merpati ini berkahnya para burung dan perbanyaklah keturunannya serta disukai banyak orang," doa Nabi Nuh.

Nabi Nuh Membuat Perahu

Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh membuat sebuah perahu. Perahu itu berfungsi untuk menyelamatkan kaumnya yang beriman beserta hewan-hewan. Namun, kaumnya mengejek Nabi Nuh, "Wahai Nuh! Sejak kapan engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? Bukankah engkau mengaku sebagai seorang nabi dan rasul?"

"Nanti akan tiba masanya mengetahui untuk apa kapal ini aku buat. Tunggulah azab Allah yang akan menimpanya," sahut Nabi Nuh. 

Kapal Nabi Nuh telah selesai dibuat. Hujan deras mengguyur kota sehingga menyebabkan banjir besar. Kaum yang membangkang tidak terselamatkan dan mati tenggelam, sedangkan kaum yang beriman dan pasangan hewan-hewan bisa diselamatkan ke dalam perahu.

Perahu Nabi Nuh berlayar di tengah gelombang besar. Bahkan, anak Nabi Nuh tidak berhasil dibujuk menaiki perahu karena sikap keras kepala dan ketidaktaatannya. 

Beberapa hari kemudian, hujan berhenti dan banjir surut. Perahu Nabi Nuh berlabuh di daratan. Bumi pun kembali subur. Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman hidup bahagia dan damai.

- - -

KHP (Komunitas HPmu Pahalamu) Memang Benar-benar SMS (Serasa Mengaji & Silaturahmi)

Kamis, 02 Agustus 2018

Profesi Nabi Idris

Umat Nabi Idris yang membangkang dan tidak menuruti ajakan dakwahnya, pernah diazab oleh Allah dengan musim kemarau yang panjang. Sumber air kering dan tanaman-tanaman mati. Nabi Idris terus berdoa kepada Allah agar musim kemarau segera berakhir. Allah mengabulkan doa itu. Hujan pun turun. Sumber air kembali mengalir dan tanaman-tanaman tumbuh lagi.

Nabi Idris merupakan salah seorang Nabi pertama, yang berbicara dengan Nabi Muhammad saat peristiwa Mi'raj. 

Nabi Idris juga berprofesi sebagai penjahit. Ibnu Abbas berkata, "Daud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala."

Setiap kali Nabi Idris menjahit pakaian, beliau selalu mengucapkan kalimat tasbih (subhanallah). Ketaatannya kepada Allah tidak diragukan lagi. Apapun yang beliau lakukan selalu bersandar pada rasa cinta kepada Allah SWT.

Manfaatkan Kemajuan Teknologi untuk Kemajuan Pendidikan Putra-putri Kita.
KHP Memang Benarenar2 SMS (Serasa Mengaji dan Silaturahmi)

Rabu, 01 Agustus 2018

Kisah Islami Para Rosul dan Nabi : Nabi Nuh Alaihis Salaam

Nabi Nuh adalah rosul pertama yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah kepada umatnya. Beliau hidup selama 950 tahun, dan termasuk Ulul Azmi yakni nabi dan rasul yang mempunyai ketabahan dan kesabaran luar biasa. 

Nabi Nuh menerima tugas kenabian dari Allah saat masa kekosongan antara dua rosul. Ketika beliau datang kepada kaumnya, mereka sedang menyembah patung-patung (berhala). Mereka sering berbuat maksiat dan berbuat kerusakan.

Beliau adalah sosok yang tegas, bijaksana, dan fasih dalam berbicara. Nabi Nuh mengajak umatnya untuk kembali menyembah Allah dan meninggalkan kemusyrikan. Tidak henti-hentinya beliau mengingatkan umatnya.

Bukti kebesaran Allah Nabi Nuh tunjukkan lewat ciptaan-Nya, bukit-bukit, tanaman, air yg mengalir, dan lainnya. Namun, umat Nabi Nuh tetap membangkang. Hanya sedikit orang yang mengikuti dakwah Nabi Nuh.

Nantikan, kisah "Nabi Nuh Membuat Perahu" 

Manfaatkan Kemajuan teknologi untuk Kemajuan Pendidikan Remaja. 
KHP Memang Benar2 SMS (Serasa Mengaji & Silaturahmi)