Abu Bakar ketika memberi kultum pada Solat Tarawih di Masjid Al Falah, Tambak Mas, Semarang (Foto : Ema Farida) |
1. Sahur
Rasulullah bersabda, "Bersahurlah kamu semua karena di dalam sahur terdapat kebarokahan."
Barokah artinya meski sedikit namun mencukupi. Kita selalu memohon rezeki yang barokah, bukan yang banyak. Sebab rezeki sedikit tapi mencukupi akan lebih baik ketimbang banyak namun selalu terasa tidak cukup. Pada sahur, terdapat kebarokahan.
2. Mengakhirkan sahur
Boleh saja sahur jam 1 malam. Namun, sunahnya diakhirkan yakni mendekati Subuh. Tujuannya, agar tidak terlewat waktu solat Subuh.
3. Tahiyatul masjid jelang Subuh
Tiba lah di masjid sebelum waktu Subuh, kemudian tunaikan solat Tahiyatul Masjid dua rakaat. Namun jangan kebablasan terlalu banyak solat sunah. Sesuai sabda Rasulullah, "tidak ada solat sunah setelah Subuh sampai terbitnya matahari."
4. Solat Rawatib
Tidak berbeda dengan di bulan selain Ramadhan, terdapat amalan sunah Solat Rawatib dua rakaat di waktu-waktu tertentu. Yakni sebelum Subuh, sebelum dan sesudah Dzuhur, sebelum Ashar, sesudah Maghrib, serta sebelum dan sesudah Isya.
5. Bersiwak
"Seandainya umatku tidak keberatan. Maka akan aku kuperintahkan untuk selalu bersiwak," sabda Rasul. Namun, ini hanya sunah. Sehingga bersiwak dapat diganti dengan gosok gigi.
6. Takjil
Saat berbuka, disunahkan takjil atau menyegerakannya begitu adzan Maghrib tiba.
7. Tarawih, Iktikaf, Tadarus
Biasanya pada malam di sepuluh hari terakhir Ramadhan, Rasul meningkatkan iktikaf yakni masuk masjid untuk solat dua rakaat, kemudian berdzikir sambil bermuhasabah atau merenungi dosa-dosa. Iktikaf dilakukan sendiri, tidak berjamaah.
Jika selama ini kita sering komplain bahwa diri kita melakukan banyak dosa, maka puasa ini saatnya membersihkan dengan amalan wajib dan sunah.
Masjid Al Falah di Jalan Tambak Mas, komplek perumahan Tanah Mas, Semarang (Foto : Ema Farida) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar