Sabtu, 06 Mei 2017

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN DI USAHA BAKERY & SNACK



1. PRODUCT
  • Pilih nama brand yang baik.
  • Desain kemasan yang baik
  • Karena produk makanan, taste/rasa dipertaruhkan, perlu evaluasi secara rutin.
  • Tentukan main product/produk utama, biasanya roti pisang. Oleh karena itu, dari 120 roti yang kita produksi, 60 roti pisang dan 30 roti coklat dan 30 keju. Begitu pula pengisian di outlet.
2. PRICE

Bingung ya hitung-hitungannya?
Begini, kita produksi tiap hari 360 roti dengan terigu 9 kg dan bahan-bahan lain menyesuaikan.
Dalam sebulan berarti kita produksi 30 x 360 roti = 10.800 roti
10.800 x Rp.2.000 = Rp. 21,6 juta

Profit Anda 10% = Rp. 2.160.000
Dari 10.800 roti dalam sebulan itu kita prediksi retur dari outlet 10% (1.080 roti).

Kalau outlet kita baik, retur di bawah 10%.
Misal returnya hanya 580 roti, maka kita dapat tambahan profit 500 x Rp. 2.000 = Rp. 1 juta
Profit kita menjadi Rp. 3.160.000,-

3. PLACE

Place tidak lain adalah channel of distribution, saluran distribusi. Tiga hari pertama kita produksi 360 roti dan kita tempatkan di 18 sampai 36 outlets (toko, warung, depot, cafe dll) masing-masing 10 sampai 20 roti.

Hari ke empat kita mengulang mendatangi outlets yang hari pertama kita datangi, menerima pembayaran yang laku, menerima retur roti yang tidak laku. Yang habis atau retur sedikit, maka jumlah roti yang dititipkan bisa dinaikkan.

Sambil repeat order yang lama, juga membuka outlets baru. Dengan demikian, pada hari ke empat ini kita tidak cukup kalau produksi 120 roti. Kita produksi 2 x 3 kg = 6 kg = 240 roti (Apalagi kita mau menuju ke profit sekitar Rp. 2 juta/bulan).

Place tidak lain agar produk kita yang sudah kita siapkan dengan baik dari bahan bakunya, rasanya, packingnya, dengan mudah bisa dibeli oleh masyarakat di outlets yang dekat dari rumahnya. Apalagi kalau kita topang pula dengan program-program promosi.

4. PROMOSI

Bauran promosi atau Promotion Mix yang empat itu (sudah tahu semua to, tidak perlu dihafal, tapi tahu dan mengerti) kita terapkan tahap demi tahap. Maksudnya kita belum perlu pasang iklan koran apalagi TV, karena apa? Karena pasar yang kita buka, yaitu outlets yang kita bentuk/isi mungkin baru dua kelurahan. Satu kecamatan saja belum ada. Padahal media koran itu coverage atau daya liputnya satu kota, bahkan satu provinsi. Apalagi TV.

Kita memang punya alokasi dana atau cost of marketing Rp 2.160.000, kita pakai saja untuk gaji canvaser (yang mengisi outlets) sesuai UMR. Dengan penyebaran produk kita di berbagai outlet yang baik, akan membantu/mengandung unsur promosi. Orang-orang yang semula unaware menjadi aware, bahkan lebih dari itu, memiliki brand knowledge, liking, preference bahkan sudah langsung purchase brand (membeli roti kita). Packing yang baik, cetho/jelas tulisan nama merknya juga membantu dan mengandung promosi untuk produk kita.

Saya tekankan lagi, "Apabila produk kita baru tersedia di sebagian kecil dari suatu daerah (baru 1-2 kecamatan), maka kita belum bisa promosi melalui media yang coverage-nya luas." Paling tepat ya sponsor event di kecamatan/kelurahan atau paling selebaran.

Kegiatan spreading dan selling in produk ke outlet setiap hari, packing yang bagus desainnya dan jelas tulisan nama brand-nya akan punya nilai promosi. Kalau perlu, "personal selling" di beberapa kantor, tapi perlu diingat dana kita masih terbatas (Rp.2.160.000/bulan termasuk gaji canvaser-nya). Jadi cukup buat selebaran saja dan sisa dana promosi kita tabung untuk kita pergunakan saat spreading produk kita cukup luas.

Sekarang coba kita hitung berapa jumlah outlets kita dengan produksj 360 roti/hari untuk mendapat nett profit Rp 2 sampai 3 juta/bulan.
  • 360 roti/hari kita isikan ke 24 outlets.
  • Rata-rata per outlets 15 roti, artinya tiap outlet ada yang diisi 10, ada yang 15, ada yang 20 roti.
  • Dalam 3 hari kita membuka/membentuk 3 x 24 = 72 outlets, hari ke-4 kita repeat order ke 24 outlets yang kita bentuk pada hari pertama. 
  • Jadi kalau produksi kita 360 roti/hari, outlets kita pada bulan I = 72. Ya kalau kita "extend" sedikit bisa 80 outlets. Artinya yang diisi 15 dan 20 dikurangi, lebih banyak yang diisi 10 roti.
  • Kalau kita belum akan memperbesar usaha kita, dengan produksi 360 roti/hari kita mempekerjakan 2 orang karyawan. Seorang di bagian produksi, seorang di bagian pemasaran dan profit Rp 2 juta.
  • Kalau kita ingin meningkatkan profit menjadi Rp 4 juta/bulan, kita ikuti skema tadi: Produksi 720/hari, kita gunakan 4 orang karyawan (2 produksi, 2 marketing) alat-alatpun ditingkatkan, Oven pun pakai yang agak besar, yang sekali masuk 6 loyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar